IDENTITAS BUKU
Judul Novel : Edensor
Pengarang : Andrea Hirata
Penyunting : Imam Risdianto
Poster film : Endonestuff • Graphic & Prints
Penata sampul : Satrio
Pemeriksa aksara : Yayan R.H., Pritameani
Penata aksara : Iyan Wb.
Ilustrasi isi : Pirie Tramontane
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Terbit ; 2013. [ Ed. Rev. Cet. 11, 2017 ]
Halaman : xiv + 290 hlm; 20,5 cm.
ISBN : 978-979-1227-02-5
Cover Buku Novel Edensor
SINOPSIS NOVEL
Novel edensor menceritakan tentang petualangan Ikal dan Arai yang berasal dari Belitong mendapat beasiswa S2 ke Eropa. Setelah berhasil memperoleh beasiswa ke Eropa, mereka berkuliah di Universite de Paris Sorbonne. Dan di musim panas mereka berpetualang dari Eropa hingga ke Afrika menjadi bacpaker untuk menggapai mimpi-mimpi lamanya.
Selulus SMA Ikal dan Arai memutuskan untuk merantau ke Jawa. Wawancara dari satu tempat ke tempat lain mereka lalui. Sampai akhirnya Ikal diterima bekerja di kantor pos sambil kuliah, di Bogor, dan Arai merantau ke Kalimantan, bekerja dan kuliah disana. Nasib Ikal lebih baik di banding Arai, Ikal menjabat sebagai Pengatur Muda Pos yang berwenang mencairkan wesel. Hingga akhirnya Ikal dan Arai berhasil menyelesaikan kuliah dan mengikuti tes beasiswa S2 ke Eropa. Dan kemudian Ikal memutuskan berhenti dari pekerjaannya di Kantor pos.
Sampai suatu saat ketika mereka sedang berada di Belitong, mereka menerima surat pengumuman tes beasiswa itu dari Dr. Michaela Woodward, Ikal dan Arai berhasil mendapatkan beasiswa tersebut dan berangkat ke prancis.
Ayah Ikal mengantar kepergian anaknya dengan berat hati di Tanjong Pandan ketika Ikal dan Arai berpamitan ayah Ikal menyerahkan bungkusan dan bungkusan itu harus dibuka jika telah sampai di Perancis. Ayah Ikal sangat bangga kepada Ikal dan Arai, karena mampu mencapai apa yang tak pernah dicapainya.
Di Bandara Soekarno Hatta Ikal mempelajari lampiran surat pengumuman beasiswa tersebut. Ikal dan Arai akan ke Belanda terlebih dulu dan akan dijemput oleh Ms.Famke Somers, seorang pegawai dari kantor perwakilan Uni Eropa. Sesampainya di Belanda Ikal dan Arai menuju ke Belgia dengan kereta. Brugge adalah tempat yang dituju.
Ms.Famke somers menyuruh IKal menemui Simon Van der Wall (seorang manager apartemem ). Disana Ikal dan Arai berpisah dengan Ms.Famke somers karena harus kembali ke Amsterdam. Ikal dan Arai memasuki halaman dan tertegun di depan pintu yang membingungkan. Tak ada bel di samping pintu, hanya deretan kotak kecil, nomor-nomor lantai gedung, tombol-tombol, ,speaker, dan label nama. Ikal memencet tombol berlabel Van Der Wall , setelah dibingungkan dengan pintu otomatis ini, Ikal dan Arai bisa masuk, mereka menuju lantai 3 menemui Simon Van der Wall yang tinggi besar, santai tapi angker. Karena mereka datang hari minggu dan bukan hari kerja, maka mereka tidak bisa tinggal di Apartemen itu. Mereka pun meninggalkan gedung Apartemen tersebut.
Karena diusir oleh Simon Van der Wall Ikal dan Arai Berkeliaran di alam terbuka, dan bergerak terus agar tidak membeku. Hujan salju makin lebat, sunyi, mencekam. Seumur hidup mereka dijerang suhu dalam kisaran tiga puluh empat derajat celcius. Sampai pukul dua pagi suhu mencapai titik minus sembilan derajat celcius. Ikal dan Arai terperangkap suhu dingin yang terus merosot sampai sulit bernapas. Ikal serasa mengalami serangan maut Pulmonary adema. Darah tumpah dari rongga hidungnya, merah menyala di atas salju yang putih. Ikal menghirup sedikit oksigen lalu kembali tercekik. Saat itu Arai sangat panik sehingga melilitkan syalnya ke leher Ikal dan membuka koper, mengeluarkan semua pakaian untuk dibalutkan berlapis-lapis ke tubuh Ikal. Arai mengangkat Ikal dan ditidurkannya di tanah yang telah menjadi balok es. Lalu menimbuni dengan daun-daun rowan hingga menimbulkan uap karena humus Pyrus aucuparia menyimpan panas dan kesadaran Ikal berangsur pulih, detak jantungnya kembali normal.
Esok paginya Ikal dan Arai bertemu Erika Ingebong sekerrtaris Dr. Michaella Woodward untuk mengambil keputusan terakhir beasiswa Uni Eropa. Ikal dan Arai menemui Dr. Michaella Woodward, dan ternyata Dr. Michaella Woodward mengetahui kondisi Ikal dan Arai semalam yang tidak diperbolehkan masuk di Apartemen. Dr. Michaella Woodward meminta maaf kepada Ikal dan Arai atas kejadian tersebut lalu menyuruh Erika untuk membereskan semua persoalan dengan Simon Van der Wall agat Ikal dan Arai bisa tinggal di Apartemen .
Pada Sabtu malam Ikal dan arai berangkat ke Prancis dan tiba di terminal bus Gallieni, mereka bergegas menuruni tangga yang curam menuju metro, mereka pun menaiki metro yang penumpangnya masih beberapa gelintir saja, setelah sampai di stasiun Trocadero, mereka berjalan menyusuri lorong dan pelan-pelan menaiki anak tangga. Arai berjalan di depan, tiba-tiba ia memekik “subhanallah”. Mereka terpaku melihat sosok hitam samar-samar dibalut kabut,tinggi perkasa menjulang. Menara Eiffel laksana nyonya besar. Mereka mendekati Eiffel, disentuhnya Eiffel. Sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.
Mereka mulai kuliah di Universite de Paris Sorbonne, bersama mahasiswa-mahasiswa dari beragam bangsa di dalamnya, membuat kelasnya seperti laboratorium perilaku. Berbagai macam sifat dan sikap ada.
Saat musim panas di Paris Ikal dan Arai ingin mencapai mimpi-mimpi lamanya yaitu menjelajahi Eropa sampai ke Afrika. Namun mereka bingung dengan biayanya yang tidak sedikit untuk menjelajahi Eropa yang sangat luas hingga ke Afrika. Ikal dan Arai akhirnya sibuk banting tulang mencari uang. Mulai dari mengumpulkan biji-biji pinang, Ikal bekerja part time sebagai door man di Restoran, dan Arai menjadi tukang lift di Hotel, sayangnya usai kontrak kerja musiman mereka hanya mampu mengumpulkan sedikit uang. Karena demi cita – cita yang terpatri lama itu tak boleh gagal Ikal kembali bekerja tiga pekerjaan sekaligus dari enam jam sebagai editor naskah ilmiah ekonomi untuk tabloid Universitas, dua jam mengajar statistik di sebuah Akademi, dan empat jam menjaga toko kelontong. Arai mendapat kerja di pabrik boneka delapan jam penuh menyematkan peniti berpita di dada boneka anjing. Malangnya setelah semua uang mereka dikumpulkan tak mencapai angka sepersepuluh dari anggaran minimum untuk menjelajah Eropa. Ikal dan Arai menceritakan rencananya untuk keliling Eropa dan kesulitan yang dihadapinya kepada Ms. Famke Somers. Ms. Famke Somer memberi saran untuk mengamen saja di jalanan.
Ikaal dan Arai menceritakan rencananya untuk menjelajah Eropa sampai ke Afrika dengan mengamen. Townsend salah satu teman kuliahnya histeris mendengar ide gila itu. Bagaimana bisa mengamen untuk biaya keliling Eropa sampai ke Afrika. Akan tetapi teman-teman mereka pun akhirnya ikut pertaruhan menjelajahi Eropa dengan pertunjukan jalanannya. Seperti Gonzales mencoba penampilannya memainkan bola. MVRC Manoj tampil dengan busana yang membuat nafas tertahan. Gonzales dan MVRC Manoj memadukan sepak bola dan tarian. Stansfield menampilkan kehebatanyaa meniup tombon dengan teknik tinggi. Dan Townsend tak mau kalah melentingkan nada akordeonnya. Ninoch yang terkenal lemah , pemalu dan menderita penykitpun ikut taruhan dengan kepandaianya main catur. Dan akhirnya semua siap berangkat, diiringi lambaian selamat jalan dari semua sahabat.
Townsend ingin membuktikan pada Stansfield bahwa jika ngamen di London, ia bisa dapat duit lebih banyak dari Stansfield. Maka jalur utamanya ialah Inggris. Stansfield sendiri memulai perjalanan melalui Swiss. Ninochk menyusuri Prancis selatan menuju turin, Italia. MVRC Manoj dan gonzales ke Belgia. Ikal dan Arai harus menemui Ms. Famke Somers menuju ke Belanda. Oleh Ms. Famke Somers Ikal dan Arai dibuat seperti manusia patung dengan memakai kostum ikan duyung untuk pertunjukan sebagai seni jalanan menjelajah Eropa hingga ke Afrika.
Setelah satu jam ikal dan Arai meninggalkan Amsterdam , sampai ke Groningen, Ikal berfikir bahwa di Groningen ada perempuan yang bernama Njoo Xian Ling, Ikal berharap itu adalah A ling cinta pertamanya. Ke Utara terus ke Utara Ikal dan Arai sampai di Jerman, mereka mendapat banyak uang dari hasil ngamennya, ketika malam terakhir mereka membungkus diri dalam sleeping bag, tidur di sudut stasiun Koln.
Di Denmark, Swedia , dan Norwegia mereka tidak laku, lalu ke Islandia naik ferry meski bersusah payah Ikaal bertekad karena Njoo Xian Ling. Namun ternyata setelah sampai Njoo Xiang Ling adalah istri Brigadir Maurice L. Montgomery komandan pangkalan militer Amerika di Islandia.
Dalam keadaan bangkrut Ikal dan Arai memasuki Belomorsk . Selama tiga jam tampil disana sampai kaki bengkak , tidak seorang pun melemparkan uang. Karena tidak ada turis yang sudi masuk ke pedalaman Rusia dan penduduknya sendiri miskin. Keluar dari Belomork Ikal dan Arai menapaki jalur gerobak lembu yang dipagari pohon plum, mereka melahap buah plum mentah karena kelaparan. Dengan menumpang bus sayur, diam-diam melompat ke gerbong kereta minyak, mereka saampai di Moskwa. Ikal dan Arai tampil di Jalan Arbat bersama penari kalinka dan hopak.
Di Syzram nasib yang paling sial mengadang Ikal dan Arai, mereka ditangkap polisi karena dianggap mengganggu. Mereka dihantam perutnya dengan popor kalashnikov, dan kaprol menghantam tenhkuk Arai dengan gagang pistol Glock. Ikal syok karena tak pernah ada orang memperlakukan dirinya seburuk itu. Esoknya polisi itu mengantar Ikal dan Arai ke luar batas desa. Mereka dicampakkan dalam keadaan lapar, mulut bengkak, dan hati yang terluka. Peralatan penting, kompas dan collins World Atlas tertinggal di kantor polisi.
Belush’ye berada di Taiga Siberia, bagian paling pelosok dari Siberia, mereka menumpang dalam gerbong yang mengangkut bahan bangunan. Tengah malam diturunkan begitu saja di stasiun karena ada inspeksi. Diperempatan Ikal bingung menghadapi Kungur, Ufa, Kazan, Magnitogorsk Tanpa kompas dan peta. Ikal mengeja bintanag satu persatu dan terlihat tampak samar trapesium. Seperti apa yang diajarkan Weh kepada Ikal membaca langit. Belaantik berada di atas Kazan, berarti utara di sebelah kanan. Kungur adalah tujuan mereka.
Ikal dan Arai berbalik kebarat, menuju Olovyannaya diatas tapal Mongolia. Setiap melewati perkebunan Zaitun mereka melamar kerja membantu petani memetik buahnya demi upah beberapa butir kentang. Mereka melewati kampung demi kampung. Sebagian adalah kampung tambang yang telah diabaikan. Mereka terperosok kepedalaman, menjumpai hal-hal yang aneh seperti orang muslim beribadat seperti Nasrani dan orang Nasrani fasih membaca al-quran. Ada masyarakat yang memuja kambing, memandikan bayi yang baru lahir dengan darah lembu, dan melemparkan ari-ari ke atas atap. Ada pula komunitas yang patriakis, para istri harus tidur dilantai dua gedung jerami dan hanya dikunjungi para suami jika diperlukan.
Setelah di Olovyannaya Ikal dan Arai melanjutkan perjalanan ke tanah Parsi: Iran, tak jauh dari Sebelah timur adalah Mongolia yang sungguh menggoda. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Yunani disana mereka bergelimangan uang. Namun nasib berbalik mereka alami di Balkan (Bosnia, Serbia, dan sekitarnya), disana jangankan mengapresiasi seni, mereka bahkan masih trauma dengan peluru yang baru saja berdesing dari kepala mereka. Dan merekapun kembali miskin.
Di Rumania mereka bertemu dengan seorang bapak tua berperawakan kurus yang selalu mengawasi mereka, gerak geriknya mencurigakan. Jika didekati dia menjauh. Suatu malam Ikal dan Arai tidur disebuah halaman TK, tengah malam tiba-tiba Ikal terbangun karena backpak yang ia gunakan sebagai bantal ada yang menarik, Ikal dan Arai refleks saling melindungi. Tiga orang laki-laki dan satu orang perempuan dengan seringai mengancam mereka. Tiba-tiba bapak tua yang dari tadi mengamati mereka datang menolong mereka dari kegelapan, ia meraih kepala slang tabungnya dan menyemprot para penjahat itu dengan gas pestisida. Para perampok itu pun kocar kacir, berteriak dan memaki-maki.
Kehidupan malam di Eropa sangat mengerikan. Kemudian bapak tua itu mendatangi mereka, ia tersenyum bersahabat, ia mengulurkan tangan menyalami Ikal dan Arai. “Nhamha sayhha Toha,, ashlhii Purbhalinggha ” Bapak itu tertawa lebar, menakjubkan nun jauh dikota terpencil kumuh di pelosok Rumania, mereka menemukan orang jawa yang merupakan seorang pembasmi kecoa dari Purbalingga.
Awal September Ikal dan Arai sampai ke Estonia, dengan kapal feri Ikal dan Arai ke Hamburg, merambah lagi Eropa Barat melalui Swiss. Dan makin ke selatan mereka beranjak, semakin ajaib pengalaman Ikal dan Arai, mereka Waswas mengantisipasi Australia di depannya. Hingga di Ponte Vechio, Florence Ikal dan Arai bertemu dengan brother muslim yang memberikan uang sepuluh Euro seusai mereka tampil.
Ikal dan Arai telah menempuh perjalanan yang amat jauh sampai ke Florence dan tak jauh dari Ikal dan Arai bahkan tepat depan hidung mereka ombak Tyrenian tepat di pesisir yang telah lama mereka impikan. Lima belas derajat lintang selatan dari tempat Ikal dan Arai berdiri tanpa ada lagi daratan menghalang, disitulah Afrika. Dari Florence Ikal dan Arai naik kereta ke ujung selatan Italia, Regio . Ikal dan Arai ingin melintasi Afrika dari titik paling Utara, yakni Kalibata di Tunisia sampai ke titik paling selatan pantai Gading. Namun mereka tak punya waktu, karena harus kembali ke Paris untuk menyelesaikan kuliah. Akhirnya, diputuskam ke titik tengah Afrika yaitu, Zaire. Itu pun karena ingin menemui Njoo Ling, seseorang yang seusia dengan A Ling. Ikal bertemu suster Nadine untuk menanyakan Soal A Ling. Namun pada kenyataannya A Ling tidak ada disitu. Ikal harus menghadapi kenyataan yang Pahit.
Ikal dan Arai kembali pulang ke Eropa tanpa menemukan A ling. Mereka kembali ke Eropa melalui Maroko dan Casablanca, mereka ketempat yang sebelumnya telah berjanji dengan MVRC Manooj, Gonzales, Ninoch, Stansfield, dan Townsend untuk berjumpa di Spanyol.
Sesampai di Paris mereka kembali mengerjakan rutinitas kuliah mereka. Namun suatu hari rutinitas itu terpecah. Katya menelpon Arai dan menyuruhnya segera ke kampus. Tiba dikampus Ikal melihat Arai digotong, hidungnya berdarah, ia masuk ICU. Arai terserang Asthma Bronchiale dan penyakit ini pula yang dulu merenggut nyawa Ayahnya diusia muda. Saran dari dokter Arai harus dipulangkan ke Indonesia untuk menghindari cuaca dingin, Ikal merasa sedih akan berpisah dengan Arai. Hari demi hari Ikal lalui dengan menyibukan diri dengan risetnya.
Suatu hari tiba-tiba Maurent memanggil Ikal dan mengabarkan Prof Turnbull akan pensiun dan pulang kampung ke Sheffield Inggris, ia mengabarkan kalau tak ingin kehilangan waktu, Ikal harus mengikuti exchange program, pindah ke Sheffield Hallam University. Kemudian Ikal pergi ke Inggris, sesampainya di Terminal Victorian, London. Ikal melanjutkan perjalanan dengan bus antar kota ke Sheffield, sheffield memang tak menyenangkan. Berbulan-bulan Ikal tinggal disana. Dan akhirnya Ikal pun selesai mengerjakan risetnya. Ikal diundang minum teh oleh keluarga Prof Turnbull ke rumahnya dan untuk menandatangani risetnya.Rumah Prof Turnbull jauh diluar Sheffield. Sesampainya di rumah Prof Turnbull, Ikal disapa oleh wanita tua dengan wajah yang anggun, dan ternyata Prof Turnbull sedang tidak di rumah, Ikal dipersilahkan masuk. Karena lama menungu Prof Turnbull datang, Ikal memutuskan untuk berkeliling desa. Ikal pun menaiki bus desa yang sudah butut. Di dalamnya duduk terpisah segelintir petani, bus meluncur terderak-derak. Di luar jendela Ikal menikmati pemandangan. Tak terasa lebih dari satu jam Ikal berada di dalam bus, lalu bus menaiki bukit yang landai . Ketika bus berbelok, dedaunan cemara tersibak dan seketika itu pula tersaji pemandangan yang mengingatkan Ikal pada sesuatu. Bus merayap, Ikal semakin dekat dengan desa yang dipagari tumpukan batu bulat berwarna hitam. Ikal bergetar menyaksikan jauh di bawah sana, rumah-rumah penduduk berselang seling. Ikal merasa menembus lorong waktu dan terlempar dalam negeri khayalan yang telah lama hidup dalam hatinya. Kemudian Ikal bergegas meminta sopir berhenti. Ikal kembali teringat akan keindahan tempat ini selama belasan tahun,dan tiba-tiba tersintesa persis didepan matanya. Kemudian Ikal bertanya kepada seorang ibu untuk memberi tahu nama tempat ini. Kemudian ibu itu menjawab.“ sure lof, it’s Edensor…
I . UNSUR INTRINSIK NOVEL
A. TEMA
Tema adalah suatu gagasan sentral yang menjadi dasar tersebut atau dapat dikatakan pula pokok pikiran pembicaraan dalam sebuah cerita yang hendak disampaikan pengarang melalui jalinan cerita.
Tema adalah gagasan, ide pokok, atau pokok persoalan dalam sebuah cerita .
Tema dalam novel Edensor yaitu,
• tentang keberanian bermimpi,
• kekuatan cinta,
• pencarian diri sendi,
• penakluk yang gagah berani
• Petualaangan
Tema yang yang paling dominan dalam novel Edensor yaitu, Petualangan.
Terbukti dari watak salah satu tokoh utama yang selalu ingin berpetualang, dan ingin menjelajah dunia.
Kutipan dalam Novel Edensor :
“aku ingin hidup mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains.”
contoh kutipan lainnya, yaitu jalan cerita dalam novel ini di dominasi oleh petualangan dan pengembaraan. Mulai dari sekolah ke Prancis, United Kingdom, dan mengisi liburan musim panas menjadi backpacker sampai ke pedalaman Rusia di Eropa hingga ke Afrika.
B. PLOT / ALUR DAN PENAHAPAN PLOT
Plot / Alur dalah Pengarang menceritakan jalan cerita yang cukup menarik.
Plot / Alur adalah struktur cerita yang disusun oleh rentetan peristiwa, yang diakibatkan atau dialami oleh pelaku.
Plot / Alur adalah rangkaian peristiwa dalam cerita memiliki hubungan sebab akibat hingga menjadikannya sebuah cerita yang utuh.
Plot / Alur adalah Struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah interelasi fungsional yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi.
Plot / Alur dalam novel Edensor yaitu, Pengarang lebih terfokus kepada alur maju, yaitu sistematis menurut urutan kejadian, namun terkadang pengarang juga menyelipkan suatu kejadian yang pernah terjadi sebelumnya. Jadi dalam novel Edensor pengarang memakai alur campuran.
C. PENAHAPAN PLOT / ALUR
1. Tahap pengenalan (Eksposition atau Orientasi) adalah tahap awal cerita yang digunakan untuk mengenalkan tokoh, latar, situasi, waktu, dan sebagainya.
Tahap pengenalan dalam novel Edensor yaitu, “Arai dan Ikal mengikuti tes beasiswa untuk sekolah strata dua ke Eropa. Riset mereka berdua berpotensi melahirkan teori baru dan merekapun lulus tes beasiswa ke Universitas Sorbonne, Prancis”.
2. Tahap pemunculaan konflik (Rising action) adalah tahap dimunculkanya masalah ditandai dengan adanya ketegangan atau pertentangan antar tokoh.
Tahap pemunculan konflik dalam novel Edensor yaitu, “setelah Ikal dan Arai menjalankan hari-hari kuliahnya di Prancis. Mereka bertekad untuk menjelajahi Eropa hingga Afrika dengan bermodalkan menjadi seniman jalanan. Sekaligus meraih mimpinya untuk mencari cinta pertamanya yaitu A Ling “.
3. Tahap konflik memuncak / klimaks (Turning point atau klimaks) adalah tahap permasalahan atau ketegangan berada pada titik paling puncak.
Tahap konflik memuncak / klimaks dalam novel Edensor yaitu ,“ saat sampai di Denmark, Swedia, Norwegia penampilan mereka sama sekali tidak laku dan di Crainova, Rumania tas mereka hampir dirampas oleh para preman. Dan Ikal belum kunjung juga menemui A Ling “.
4. Tahap konflik menurun (Antiklimaks) adalah tahap dimana masalah mulai dapat diatasi dan ketegangan berangsur – angsur menghilang.
Tahap konflik menurun (antiklimaks) dalam novel Edensor yaitu, “saat tas mereka akan dirampas, datanglah seorang kakek yang menolongnya bernama Pak Toha orang asli Purbalingga. Namun A Ling belum juga ditemui oleh ikal, dan suatu hari di Afrika seorang suster berkata dan menyadarkan Ikal untuk menerima kenyataan pahit bahwa ia tidak akan pernah menemukan A Ling”.
5. Tahap penyelesaian (Resolution) adalah tahap dimana konflik sudah terselesaikan, sudah tidak ada lagi permasalahan maupun ketegangan antar tokohnya, karena telah menemukan penyelesaiannya.
Tahap penyelesaian dalam novel Edensor yaitu , “ mereka berhasil keliling Eropa hingga sebagian Afrika, akhinya pulang kembali ke Eropa melalui Maroko dan Casablanca. Ikal tidak berhasil menemukan A Ling dan ia dapat menerima kenyataan itu”
D. TOKOH DAN PENOKOHAAN
Tokoh adalah Individu yang berperan dalam cerita, yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita.
Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita.
Tokoh Utama adalah orang yang ambil bagian dalam sebagian besar peristiwa dalam cerita, biasanya peristiwa atau kejadian-kejadian itu menyebabkan terjadinya perubahan sikap terhadap diri tokoh atau perubahan pandangan kita sebagai pembaca terhadap tokoh tersebut, misalnya menjadi benci, menjadi senang atau menjadi simpati kepadanya.
Tokoh Pembantu adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita, bisa bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.
Protagonis adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide kebenaran.
Antagonis adalah watak pelaku yang bertentangan dengan tokoh protaganis memiliki watak yang jelek, melawan kebenaran dan kejujuran.
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan atau melukiskan tokoh dalam cerita yang ditulisnya.
Tokoh dan penokohan dalam novel Edensor, sebagai berikut :
1. Ikal merupakan sosok pria yang keras kepala, nakal saat Ia kecil, Pintar, pemimpi sejati, pantang menyerah, tekun, setia.
• Keras kepala kutipan dalam Novel Edensor : “keras kepala seperti ibumu, kau bisa tewas tak berguna! Weh menatapku tajam”.
• Nakal semasa kecil kutipan dalam novel Edensor : “Waktu itu aku dan adikku dihukum mencuci piring karena dengan tanpa alasan jelas mengibarkan bendera merah putih setengah tiang.”
“Dengan sogokan sebungkus kwaci, kuhasut adikku untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan pengeras suara mesjid.”
• Menyukai tantangan dan petualangan kutipan dalam novel Edensor : “aku ingin hidup mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains.”
• Berjiwa sosial seperti ayahnya, kutipan dalam novel Edensor : “Sebenarnya saya telah lama bercita-cita ingin mencurahkan seluruh kemampuan yang saya miliki, tak digaji pun tak apa, demi mengangkat harkat dan martabat umat manusia yang masih terbalakang di negeri saya”.
• Sayang terhadap keluarga, kutipan dalam novel Edensor : “Aku memeluk ayahku, ayah yang kucintai melebihi apa pun, tangannya yang kaku merengkuhku. Betapa aku menyayangi ayahku.”
2. Arai merupakan seorang yang baik dan penyayang, optimis dan pantang menyerah, penuh semangat, pemimpi sejati, setia pintar, kreatif pemberani, suka Iseng, melindungi Ikal dari hal apapun, susah senang Arai merupakan orang yang paling dekat dengan Ikal.
• Baik dan penyayang, Kutipannya dalam novel eEdensor : saat terjebak di suhu dingin sampai menembus minus. Ikal lemas dan Arai berusaha menolongnya, dengan menggendong dibawanya ke tanah dan menimbuni tubuh Ikal menggunakan daun-daun rowan dan memeluk Ikal kuat-kuat, air matanya meleleh. “Bertahanlah! Jangan pergi! Jangan takluk!.”
• Kreatif kutipan dalam novel Edensor : “Ia terus menimbuniku dengan daun”.
“Humus Pyrus aucuparia menyimpan panas! Begitulah cara tentara Prusia bertahan di musim salju”.
• Setia dengan Perempuan yang dicintainya , pantang menyerah, menunggu Zakiah Nurmala, wanita yang sangat ia cintai. Berkali-kali Arai mendekati Zakiah, dan berkali-kali pula ia ditolak. Kutipan dalam novel Edensor : dari salah satu puisi yang ditulis Arai untuk Zakiah Nurmala.
“Puisi untuk satu-satunya cinta dalam hidupku! Zakiah Nurmala …
Di sini ! Disaksikan pusara Jim Morrison, kukatakan padamu! Rampas jiwaku!
Curi masa depanku!
Jarah harga diriku!
Rampok semua milikku!
Sita !
Sita semuanya!
Mengapa kau masih tak mau mencintaiku?!”
Kutipan lain : “Baru kutahuada orang yang ditampik hampir sepuluh tahun tapi masih kukuh berjuang. Arai tak pernah tertarik pada perempuan lain.
3. Ayah Ikal adalah orang yang penyabar dan pendiam, sangat sayang terhadap Arai dan Ikal, berjiwa sosial.
• Pendiam Kutipan dalam novel Edensor : “ Ayah yang pendiam hanya menatapku putus asa”.
• Penyabar kutipan dalam novel Edensor : “Aku tak pernah dikasari ayahku, bahkan ia tak pernah menaikkan Suaranya padaku, tak pernah, walau hanya sekali”.
• Berjiwa sosial kutipan dalam novel Edensor : terdapat pada isi surat dari ayah yang dikirim ke Eropa untuk Ikal dan Arai yang ia sarankan agar menjadi ahli pupuk dan apoteker. Karena saat itu di kampung sedang menderita kekeringan hingga tanaman sulit tumbuh. Saat itu pula penduduk mengalami penyakit yang sulit disembuhkan.
“Ayahku dengan ketulusannya yang tak terukur, dengan pensiun Rp.87.300,- masih bersemangat memikirkan nasib orang-orang di kampungnya, masih sempat memikirkan apa yang terbaik untuk bangsanya”.
4. Ibu Ikal seorang yang Keras kepala dan tegas
• Keras kepala kutipan dalam novel Edensor : menginginkan anak nomor limanya perempuan dan harus lahir pada tanggal 24 Oktober yang bertepatan dengan tanggal lahirnya PBB. Karena berharap anaknya kelak akan menjadi sosok pendamai bagi setiap orang yang berada di sekitarnya.
Kutipan dalam novel Edensor : “Ibu sudah bosan setiap hari dikerubuti laki-laki, laki-laki cenderung mengacau.
Ibu berteori bahwa seni pengelolaan rumah tangga terletak pada anak perempuan.”
kutipan lain, pada percakapan antara Mak Birah dan Ibu saat proses persalinan. “Apa maumu Nyi?! Keluarkan bayimu sekarang!”, kata Mak Birah.
Namun ibu sama sekali tidak peduli dan terus menatap jam weker”.
5. Adik Ikal nomor lima
Adik adalah seorang anak yang polos yang mau melakukan apa saja yang disuruh oleh abangnya asalkan disogok dengan sesuatu yang ia sukai.
• Anak polos yang nurut Kutipan dalam novel Edensor : “Dengan sogokan sebungkus kwaci, kuhasut adikku untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan pengeras suara mesjid. Suaranya yang cadel melolong-lolong seantero kampong.”
6. Weh adalah seseorang yang pemberani, pandai berlayar dan pandai mengeja bintang.
• Pemberani Kutipan dalam novel Edensor : “ Hanya dia yang masih betani ke Pulau Lanun”.
• Pandai mengeja bintang dalam novel Edensor : “ sejurus keemudian, ia menunjuk ke arah yang jauh, nun di sana, empat kerlip bintanh trapesium perlahan menjelma di horizon. Rasi belantik... Itulah timur “.
7. Mak Birah adalah seorang tetangga yang baik, ia menolong ibu Ikal saat melahirkan dan ia menceritakan bagaimana proses persalinan kepada Ikal. Mak Birah juga penyabar, kutipanya pada saat ia membantu persalinan, namun ibu Ikal tidak mau mengejan. Karena ingin anaknya lahir tanggal 24 Oktober dan saat itu baru jam setengah dua belas malam.
• Kutipan dalam novel Edensor : “kau tahu Ikal? Tanggal 23 Oktober waktu itu pukul setengah dua belas malam, hujan lebat. Sudah satu jam ibumu sakit perut, tapi tak sedikitpum ia mau mengejan”.
8. Zakiah Nurmala adalah seorang wanita yang dingin dan tak acuh, terbukti dari tulisan pengarang,
• kutipan dalam novel Edensor : “Zakiah pasti menerima surat Arai tapi tak sudi membalas. Seperti dulu sejak SMA, perempuan itu tetap indifferent, tak acuh”
9. Ms. Famke Somers adalah cantik jelits, teman yang baik, teman pertama yang Ikal dan Arai temui di Eropa. Buktinya adalah saat mereka tiba di bandara, Famke lah yang menyambut kedatangan mereka.
• Kutipan dalam novel Edensor : “Ia gadis muda yang luar biasa cantik, gorgeous. Aku seakan menatap cover majalah Vogue . Apa yang diinginkan wanita bukr yang jelita ini ? “.
“Native Eropa pertama yang kami temui di tanah airnya sendiri, keramahannya mencengangkan. Ia meraih koper kami. Koper berat kulit buaya itu ringan saja di tangannya.”
10. Simon Van Der Wall adalah seorang Manager apartemen yang angkuh, sombong, arogan, acuh tak acuh saat pertama kali Ikal dan Arai datang ke Perancis, dan Ia menyebabkan Ikal dan Arai tidak bertempat tinggal saat musim dingin dan badai salju di Prancis.
• Kutipan dalam novel Edensor : “Sikap Van der Wall delapan derajat celsius, lebih satu strip dari suhu luar. Kulihat Arai l ingin marah dan aku ingin mengatakan bahwa kami tak tahu harus kemana jika tak boleh tinggal di apartemen itu. Tapi kami tahu sikap itu hanya akan membuatnya mengeluarkan kata-kata lebih menyakitkan.”
11. Katya adalah wanita yang cerdas, cantik, baik dan tidak sombong
• Wanita yang cerdas kutipan dalaam novel Edensor : “Sebaliknya, Katya yang cerdas bukan buatan, tak begitu saja dibuat bertekuk lutut. Walaupun D’Archy menggodanya dengan siasan Cassanova, sang bengawan cinta.”
• Cantik dan baik Kutipan dalam novel Edensor : “Katya adalah primadona. Semua pria di kelasku, termasuk aku, jika ditawarinya kawin, rela menukar kewarganegaraan, murtad bangsa sendiri, menjadi warga Jerman.”
• Tidak sombong Kutipan dalam novel Edensor : “ Walaupun ia cantik dan nyaris sempurna, tapi tak pernah membeda-bedakan seseorang yang ia sukai dari segi apapun itu. Terbukti dari e-mail yang ia tulis untuk Ikal”.
Hi, there …
If you want to date me, all you have to do …
Just …
Ask …
Much love,
Katya
12. Stansfield adalah seorang The Brits yang trendy, primodial, tidak mau kalah dan pemarah.
• Kutipan dalam novel Edensot : “Seperti kebanyakan orang Inggris, sikapnya primodial. Perangai itu ia kibarkan lewat makian British kebanggaannya: Bollock! Ia adalah seorang perempuan yang trendy dan berkejaran dengan mode.”
13. Townsend adalah perempuan dari negeri paman sam yang meladeni Stansfield. Sifatnya hampir menyerupai Stansfield. Dan tidak jarang mereka beradu mulut.
• Kutipan dalam novel Edensor : “ Jika Stansfield mengumpainya Bloody Aniston Moron, Townsend membalasnya yeah, yeah, yeah Stansfield, ha … f@$#king brit! Go to f@$#king Hell, yeah, dengan logat Briteish yang dilebih-lebihkan untuk mengejek.”
14. MVRC Manooj
Monahar Vikram Raj Chauduri Manooj, yang dusingkat menjadi MVRC Manooj. Berperangai sederhana, jenaka, aneh, lucu.
• Kutipan dalam novel Edensor : “Ia berkulit legam, kurus, tinggi, dan berwajah jenaka tipikal India. Bulu matanya lentik, lehernya panjang. Gaya berjalannya seperti orang yang ingin menari”.
15. Gonzalesersifat lebih jenaka dari MVRC Manooj, periang, dan lucu.
• Kutipan dalam novel Edensor : “Tapi Gonzales lebih jenaka dari MVRC terutama karena pembawaannya yang gembira dan paras baby face-nya “.
16. Ninoch Wanita pemalu, tidak punya teman selain MVRC Manooj, Gonzales, Arai dan Ikal.
• Kutipan dalam novel Edensor : “Aku menoleh pada MVRC Manooj dan orang india itu menoleh pada Ninoch dan seperti biasa, ia menunduk malu”.
•
17. D’Archy adalah sosok laki-laki playboy.
• Kutipan dalam novel Edensor : “Sebenarnya D’Archy kekasih Stansfield, namun panggilan jiwanya sebagai kelinci tak membiarkan Katya berlalu”.
18. Pak Toha adalah lelaki tua yang baik , menyenangkan dan penuh semangat, bersahabat dan periang berprofesi sebagai pembasmi serangga di Rumania, orang asli Purbalingga yang terdampar berpuluh-puluh tahun di Rumania korban politik Indonesia yang gelap gulita pada tahun 1965 yang menyelamatkan Ikal dan Arai dari kejahatan perampok pada malam hari di Rumania.
• Kutipan dalam novel Edensor : “ menyenangkan sekali ngobrol dengan pak Toha. Seperti kebanyakan orang banyumas, ia bersahabat dan periang”.
E. SETTING / LATAR
Setting atau latar cerita adalah lingkungan tempat peristiwa terjadi. Termasuk didalam latar ini adalah tempat, waktu dan suasana.
1. Latar tempat Yaitu, menyarankan pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
Dalam novel Edensor prancis merupakan latar utama seperti Universitas Sorbonne, Apartemen Mallot, Bandara Schippol, Kantor Uni Eropa, Menara Eiffel, Stasiun Gare de Lyon, Jalan Hektor Marriot, Kafe mahasiswa Brigandi et Bourisees dan beberapa tempat lainnya di Eropa.
Sedangkan pulau Belitong, Tanjung Pandan, dan Bogor merupakan latar tambahan.
• Tanjung Pandan
Kutipam dalam novel Edensor : “(Dua minggu berikutnya aku harus ke Tanjong Pandan mengikuti ujian sekolah “.
• Bogor
Kutipan dalam novel Edenaor : “Di bogor kami melamar kerja”
• Prancis
Kutipan dalam novel Edensor : “prancis belum bangun ketika kami tiba di terminal bus Galliani “.
• Italia
Kutipan dalam novel Edensor : “ Penampilan kami yang paling mengesankan adalah di Fontana de Trevi, Roma “.
• Rusia, Maskwa
Kutipan dalam novel Edensor : “ Dengan menumpang bus sayur atau diam-diam melompat ke gerbong kereta minyak, kami sampai ke Moskwa “.
• Estonia
Kutipan dalam novel Edensor : “Awal September kami sampai ke Estonia “.
• Spanyol
Kutipan dalam novel Edensor : “ Di Spanyol aku ternganga di bawah kubah Sagrada Familia, aku merasa seperti berada di dalam kerajaan kaum lelembut “
• Islandia
Kutipan dalam novel Edensor : “kami ke Islandia, jauh dan harus naik feri “.
• Swiss
Kutipan dalam novel Edensor : “Swiss, gemah ripah loh jinawi. Pada setiap sudut tercermin kekayaannya. Kami menyusuri avenue di Interakun, sebuah mobil Bentley menepi dan menekan klakson hati-hati”.
• Inggris
Kutipan dalam novel Edensor : “ Bus antarkota national express membawaku ke Sheffield, di Midland, wilayah tengah Inggris, dekat Manchester, Birmingham, dan Leeds.
• Perbatasan Nigeria-Mali
Kutipan dalam novel Edensor ; “ Di perbatasan Nigeria dan Mali kami menjumpai serombongan kafilah pedagang yang akan melintasi Gurun Sahara menuju Burkuni.
• Zaire
Kutipan dalam novel Edensor : “ Kami pun samoai ke Zaire dan menemui seorang wanita Skotlandia bernaman Nadine Scott”.
• Yunani
Kutipan dalam novel Edensor : “Dewi Fortuna tertawa lebar, sampai terbahak-bahak, ketika kami sampai di Akropolis, Yunani”.
• Negara-negara Balkan
Kutipan dalam novel Edensor : “ Sekonyong-konyong, nasib kami berbaik di negeri Balkan”.
• Rumania
Kutipan dalam novel Edensor : “ sejak hari pertama di Crainova, Rumania aku waswas”.
2. Latar Waktu Yaitu, berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
Latar waktu dan Kutipan dalam novel Edensor yaitu,
• Disaat musim dingin : musim dingin ini terjadi disaat Ikal dan Arai pertama kali menginjakkan kaki di Eropa.
Kutipan dalam novel Edensor : “Tak pernah kulihat tanah berwarna putih. Desember, musim salju.”
Disaat musim panas : musim panas ini terjadi disaat Ikal dan Arai sudah menempuh beberapa semester kuliahnya di Prancis dan saat itulah mereka ingin memulai menjelajahi Eropa hingga sampai Afrika.
Kutipan dalam novel Edensor : “Paris memuai menyambut musim panas.”
• Di bulan September Weh mengajak Ikal berburu ikan hiu gergaji. Kutipan dalam novel Edensor : “Hari pertama bulan September, Weh mengajakku berburu ikan hiu gergaji”.
• Pada tanggal Tanggal 23 Oktober waktu itu, pukul setengah dua belas malam, hujan lebat.
Kutipan dalam novel Edensor : “Kau tahu Ikal? Tanggal 23 Oktober waktu itu, pukul setengah dua belas malam, hujan lebat”.
• Saat ibu Ikal disuruh mengejan oleh mak birah, ia membentak mak birah karena ia ingin anaknya lahir pada tanggal 24 Oktober, karena di tanggal tersebut adalah hari lahirnya Persyarekatan Bangsa-bangsa, ia ingin anaknya sebagai juru pendamai.
Kutipan dalam novel Edensor : “Aku ingin anak ini lahir tanggal 24 Oktober! ”.
• Malam pun tiba iblis es kutub utara pun datang dan membuat mereka menggigil kedinginan.
Kutipan dalam novel Edensor : “ Malam merambat. Iblis es dari kutub utara gentayangan. Mula-mula menggigit daun telinga....”.
• Pukul dua pagi suhu sangat ekstrem saat ikal bermalam di luar.
Kutipan dalam novel : “ Pukul dua pagi, Arai mengeluarkan termometer, kami terbelalak, suhu telah terjun ke titik minus sembilan derajat celcius”.
• Sabtu malam Ketika Ikal dan Arai ke Prancis. Setelah seminggu di Eropa.
Kutipan dalam novel Edensor : “ Sabtu malam, naik bus Euroline, kami melesat ke Prancis”.
• Minggu pagi saat Ikal dan Arai akaan ke Bandara.
Kutipan dalam novel Edensor : “ kami bertolak ke Bandara Soekarno-Hatta naik Fokker 28 dari bandara perintis Buluh tumbang di Tanjung Pandan “.
• Waktu Sholat Jum’at
Kutipan dalam novel Edensor : “ usai khotbah, yang disampaikan dalam bahasa Arab, jemaah berdiri untuk shalat jum’at, berdesakan”.
• Malam terakhir di Jerman
Kutipan dalam novel Edensor : “ Malam terakhir di Jerman, kami membungkus diri dalam sleeping bag, tidur di sudut stasiun Kӧln”.
3. Latar suasana yaitu , situasi yang terjadi dalam sebuah cerita misalnya saat galau, gembira, lelah, sedih dan sebagaianya.
Dalam novel Edensor latar suasanyanya yaitu,
• Haru dan bahagia saat Andrea dan Arai mendapat beasiswa ke Universitas Sorbonne di Prancis.
Kutipan dalam novel Edensor : “ karena itu, Dr. Woodward meluluskan tes beasiswa kami. Aku gembira, berbulan-bulan kutekuni buku tebal yang runyam berjudul Financial Econometrics, sebelum menyusun proposal risetku, ternyata ada gunanya”
• Malang sengsara ketika mereka tidak diperbolehkan masuk apartemen dan terpaksa bermalam di luar dengan kondisi cuaca yang berbahaya, yaitu badai salju dengan suhu mencapai minus derajat Celsius.
Kutipan dalam novel Edensor : “Kami duduk berpelukan, lengket, mengerut, dan menggigil hebat. Tubuh gemetar tak terkendali seakan diguncang tak terkendali. Pandanganku berputar dan tak merasakan kepalaku. Aku meronta-ronta. Inikah serangan maut pulmonary adema?”.
4. Latar alat adalah peralatan yang diperlukan atau dipake pelaku dalam suatu cerita seperti tombak, pistol, pedang, buku, pulpen dan lain sebagainya.
Latar alat dalam novel Edensor yaitu Perahu, Jam Weker, Bedug Masjid dan Mukena, Koper, Costum Ikaan Duyung, Sleepinh bag, Bagpack.
• Perahu
Weh memiliki perahu tempat ia mengasingkan diri, suatu ketika Ikal disuruh orangtuanya mengantarkan beras pada Weh.
Kutipan dalam novel Edensor : “Ia menibar pokok terunjam, merapatkan Perahunya ke pangkalan”.
• Jam Weker
Saat mak birah membantu persalinan kelahiran Ikal, ia sangat stres menghadapi ibu ikal yang tidak mau mengejan tapi malah melotot melihat jam weker.
Kutipan dalam novel Edensor : “Kupaksa berkali-kali ibumu mengejan, dilawannya semua perintahku! Ibumu tersengal-sengal, matanya melotot melihat jam weker “.
• Bedug Masjid
Siapa lagi kalu bukan Ikal yang memukul beduk sebelum jam sholat, dan menyelinap di saf putri dengan mukena saat sholat.
Kutipan dalam novel Edensor : “ Kalau terompah Wak Haji pindah ke langit-langit dan beduk bertalu-talu bukan jam salat, pasti aku yang dicari karena memang aku pelakunya “.
“ Sering aku menyamar memakai mukena sepupuku, menyelinap saf putri membuat onar “.
• Trombon
Stansfield meniup trombon dengan teknik tinggi dalam pertarujan menjadi seniman jalanan.
Kutipan dalam novel Edensor : “ standfield mendemokan kebolehanya. Ia meniup trombon dengan teknik tinggi, yakni mengumpulkan udara dalam mulutnya”.
• Kostum ikan duyung adalah rencana dari Ms. Famke Somers yang diberikan untuk Ikal dan Arai saat menjadi seniman jaalanan.
Kutipan dalam Novel Edensor : “ Famke menyerahkan kostum Ikan duyung kepada kami”.
• Sleeping bag
Ikal dan Arai tidur di sudut stasiun dengan sleeping bag
Kutipan dalam novel Edensor : “ Malam terakhir di Jerman, kami membungkus diri dalam sleeping bag, tidur di sudut stasiun Kӧln”.
F. SUDUT PANDANG
Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya.
Sudut pandang yang dapat digunakan pengarang dalam bercerita, yaitu
1. Sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam hal ini pengarang seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita.
2. Sudut pandang orang ketiga, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.
3. Sudut pandang pengamat serba tahu, Dalam hal ini pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh.
4. Sudut pandang campuran, (sudut pandang orang pertama dan pengamat serba tahu). Pengarang mula-mula menggunakan sudut pandang orang pertama. Selanjutnya serba tahu dan bagian akhir kembali ke orang pertama.
Dalam novel Edensor, penulis menempatkan dirinya sebagai pelaku aktif yang ikut terjun dalam cerita. Yaitu memakai kata ”Aku”. Jadi sudut pandang dalam novel Edensor , yaitu sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama.
G. GAYA BAHASA
Gaya bahasa adalah. (style) adalah cara pengucapan bahasa dalam prosa atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan.
Gaya bahasa adalah cara memilih bahasa yang sesuai dengan cita Rasa pengarang. Bahasa yang dipilih adalah bahasa yang dapat menimbulkan perasaan tertentu dalam hati orang lain.
Bahasa yang digunakan dalam novel Edensor di dominasi oleh bahasa ibu, yaitu Bahasa Indonesia. Namun tidak jarang penulis memakai bahasa asing dan bahasa gaul dari bahasa asing yang mungkin belum bisa dafahami seutuhnya dan penulis juga mengartikan bahasa asing itu di bawah halaman.
H. AMANAT
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca berupa nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan contoh atau teladan.
Amanat dalam novel Edensor :
1. Ciptakan mimipi-mimpi setinggi langit, dan berjuanglah untuk mencapainya. Yakinlah tidak ada sesuatu yang tidak mungkin terjadi di dunia ini.
2. Jelajahilah seluruh dunia untuk mendapatkan hal-hal baru dan jangan pernah takut untuk berpetualang. Karena berpetualang tidak hanya membawa kita ke tempat-tempat yang spektakuler, tidak pula hanya member tantangan ganas yang menghadapkan kita p.ada keputusan hitam putih, sehingga kita tahu seperti apa diri kita ini.
3. Carilah cinta sejatimu walaupun harus ke ujung dunia. Temukanlah dia, dan yakinlah cinta dapat mempersatukan kita.
4. Jangan menyerah !
1. Pesan Sosial yaitu, gambaran kehidupan masyarakat dalam kurun waktu tertentu yang dilukiskan dalam cerita tersebut.
Novel Edensor bercerita tentang kesederhanaan dan perjuangan serta kesetiaan. Kesederhanaan dibuktikan dengan Arai dan Ikal menjelajahi Eropa hingga Afrika hanya dengan bermodalkan menjadi seniman jalanan. Perjuangan dibuktikan dengan mereka bertahan hidup dari semua rintangan yang ada sedangkan kesetiaan dibuktikan dengan Ikal menjelajahi Eropa hingga Afrika untuk menemukan cintanya A Ling.
2. Pesan Budaya, Pengaruh budaya dalam novel tersebut besar, di mana banyak tokoh yang membawa budayanya dan masih diterapkannya di perantauan. Namun, mereka juga dapat masuk ke dalam budaya-budaya orang lain dan beradaptasi, agar hubungan pertemanan terjalin dengan baik.
3. Pesan Religius, Dalam Novel tersebut, nilai religi sangat diperhitungkan. Contohnya, tokoh utama Arai dan Ikal, membawa agama hingga dalam perjalanan menaklukkan Eropa dan Afrika. Di mana mereka berjumpa dengan tokoh agama dan saudara seiman. Tokoh juga masih melaksanakan ibadat sesuai agama dengan rutin, di mana pun mereka berada.
II. Unsur Ekstrinsik
A. Agama
1. Mesjid seperti oase bagi semua anak melayu udik. Bukan sekadar tempat shalat dan mengaji.
2. Adzan magrib mengalir ke dalam rumah-rumah panggung orang Melayu, umat berduyun-duyun menuju mesjid, menuju kemenangan.
3. Brother Muslim! Oh, Subhanallah, marhaban, marhaban.”
B. Pendidikan
1. “Akan saya sumbangkan seluruh ilmu dan pengalaman riset yang saya dapatkan di Sorbonne demi kemajuan nusa dan bangsa.”
2. “Meskipun kami saling bersaing tajam, semuanya hanya secara akademik.”
C. Adat
1. ”Namun bagi orang Melayu pedalaman seperti kami, nama amat penting, nama berurusan dengan agama dan dianggap sumber aura.”
2. “Boleh jadi ia salah satu pasangan yang menikah dan hidup bersama tapi tak berminat punya anak. Suatu pilihan hidup yang sedang booming di Prancis.”
D. Sosial
“Ayahku dengan ketulusannya yang tak terukur, dengan pension Rp.87.300,- masih bersemangat memikirkan nasib orang-orang di kampungnya, masih sempat memikirkan apa yang terbaik untuk bangsanya.”
E. ekonomi
”Tiga ratus tujuh puluh lima Euro, bukan sedikit uang. Menggiurkan, jika dirupiahkan hampir empat juta.”
F. Biografi pengaran
Andrea Hirata, lahir di Belitong. Meskipun studi mayornya ekonomi, ia sangat menggemari sains-fisika, kimia, biologi, astronomi, dan sastra. Edensor adalah novel ketiganya setelah Laskar Pelangi dan Sang pemimpi.
Andrea lebih mengidentikkan dirinya sebagai seotang akademisi dan backpacker. Sekarang ia tengah mengejar mimpinya yang lain untuk tinggal di kye Gompa, desa tertinggi di dunia, di Himalaya.
Andrea berpendidikan ekonomi dari Universitas Indonesia. Ia mendapat beasiswa Uni Eropa untuk studi master of science di Universite de Paris, Sorbonne, Prancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom.
Tesis andrea di bidang ekonomi dan telekomunikasi mendapat penghargaan dari kedua universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi ilmiah. Saat ini Andrea tinggal di Bandung dengan hobinya naik komidi putar.
G. Kesimpulan
Buku novel Edensor ini sangat bagus dibaca oleh si pembaca karena pembaca banyak mendapat pengetahuan dan pelajaran dari buku ini.
Kelemahan dan Kelebihannya yang ada dalam Novel Edenaor :
• Kelemahan: Kelemahan yang ada di dalam novel ini adalah bahasanya terkadang sulit di pahami oleh pembaca.
• Kelebihannya :
a) Buku ini mempunyai banyak ilmu pengetahuan yang baru jika membaca buku ini.
b) Buku ini banyak memberi motivasi kepada pembaca.
c) Buku ini banyak memberi pesan penting kepada pembacanya.
H. Saran
Secara keseluruhan, novel Edensor tidak memiliki kekurangan yang berakibat fatal bagi para pembaca. Justru novel ini sudah memuat kosakata yang beragam serta tata bahasa yang bervariatif. Tetapi, pengarang hanyalah seorang manusia biasa, yang dapat melakukan kesalahan. Sesuatu tidak ada yang sempurna, begitupun buku ini.
Pembaca buku Andrea Hirata tidak terbatas hanya pada kalangan tertentu, melainkan semua orang, dan berlaku universal. Mungkin ada pembaca yang masih dibawah umur dan belum mempunyai pemahaman yang tepat terhadap apa yang ia baca. Buku ini menurut kami masuk dalam kategori, “Bimbingan Orang Tua”, jika diibaratkan dengan sensor pada acara ditelevisi. Seharusnya buku ini lebih bisa disensor dengan baik dan tidak lepas dari ‘kerangka’
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: sinar Baru Algensindo.
Badudu, J.S., dan Zain, S.M. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Eagleton, Terry. 2007. Teori Sastra. Yogyakarta: Jalasutra.
Hirata, Andrea. 2008. Edensor (dalam sebuah novel). Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Jabrohim. 2001. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia.
Pradotokusumo, Partini Sarjono. 2005. Pengkajian Sastra. Jakarta: Gramedia.
Pusat Bahasa. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rahmanto, B. 1989. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.
Saryono, Djoko. 2009. Dasar Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Elmatera Publishing.
Siwanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo.
Tarigan, H.G. 1984. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Welek dan Weren. 1990. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.
LanjutkM min. Keren..... bermanfaat
BalasHapus